Cara Mengatasi KELELAHAN
Burnout adalah
suatu istilah yag mengacu pada kelelahan secara fisik dan emosi. Burnout di tempat kerja bukan sekedar
kelelahan atau stress akibat pekerjaan sehari-hari. Ini dicirikan dengan
kelelahan yang kronis dan frustasi yang hebat serta perasaan tidak berdaya.
Mereka yang mengalaminya cenderung merasa jenuh pada pekerjaan nya, tak
bersemangat dan kurang produktif. Dan menurut penelitian, orang yang terkena
burnout mengalami berbagai gangguan emosi dan problem kesehatan.
Apa
penyebabnya?
Umumnya akibat beban kerja yang terlalu berat. Karena
tekanan ekonomi, beberapa perusahaan menuntut
agar karyawan bekerja lebih lama, kadang dengan gaji yang lebih kecil.
Kini, teknologi membuat beberapa orang tidak bisa lepas dari pekerjaan mereka,
sehingga tidak ada lagi batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan
pribadi. Ada yang mengalami burnout karena khawatir kehilangan pekerjaan,
kurang bisa mengendalikan pekerjaan, atau merasa diperlakukan tidak adil.
Prioritas yang tidak jelas atau konflik dengan rekan kerja juga bisa menjadi
penyebabnya.
Burnout juga bisa terjadi karena ulah diri sendiri. Demi
mengejar karir yang di idam-idam kan dan penghasilan yang lebih besar, ada yang
berupaya mengambil alih lebih banyak pekerjaan. Mereka mungkin terlalu
memaksakan diri dan akibatnya mereka rentan terhadap burnout.
Jika anda mengalaminya, bagaimana caranya pulih? Memang,
perubahan tampak nya mustahil jika anda merasa siuasinya diluar kendali anda.
Meskipun demikian, pertimbangkan empat langkah berikut. Anda mungkin tidak
menyadari bahwa anda masih punya pilihan.
1.
Periksa
Lagi Prioritas Anda
Apa yang terpenting dalam hidup anda? Banyak orang
kemungkinan besar menempatkan keluarga dan kesehatan di urutan teratas. Nah,
dua inilah yag justru akan jadi korban jika anda mengalami burnout.
Dengan
memperjelas prioritas, anda akan lebih siap untuk membuat keputusan yang sulit
dan menerima perubahan. Misalnya, anda mungkin merasa bahwa pekerjaan anda
sekarang membuat anda burnout. Namun, anda mungkin berpikir “saya tidak mungkin
ganti atau kurangi pekerjaan, saya butuh uang!” Benar, semua orang butuh uang
tapi berapa banyak? Dan hal berharga apa yang akhirnya anda harus korbankan?
Hati-hati,
jangan merasa harus mengikuti prioritas orang-orang sekitar anda. Prioritas
majikan dan prioritas anda tentu berbeda. Orang lain mungkin lebih mementingkan
pekerjaan, tapi ini tidak berarti anda harus melakukan hal yang sama.
2.
Sederhanakan
Hidup Anda
Agar mengurangi stress
dan punya waktu untuk apa yang benar-benar berharga, anda bisa pertimbangkan
untuk mengurangi jam kerja. Mungkin, anda bisa meminta majikan mengurangi beban
kerja anda, atau anda memang perlu ganti pekerjaan. Apapun yang anda putuskan,
anda perlu menyesuaikan pengeluaran dan mengubah gaya hidup. Anda pasti sanggup
dan hal itu mungkin tidak sesulit yang anda bayangkan.
Di
banyak negeri, ada anggapan bahwa kabahagiaan bergantung pada besarnya gaji dan
banyaknya harta. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Gaya hidup yang lebih
sederhana dapat memberikan kebebasan dan kepuasan yang lebih besar. Agar siap
menghadapi perubahan demikian, kurangi pengeluaran dan berhematlah. Lunasi dan
janga tambah hutang. Bahaslah dengan anggota keluarga mengapa perubahan perlu
dilakukan dan mintalah dukungan mereka.
3.
Tahu
Kapan Harus Menolak Pekerjaan
Jika anda menghadapi
beban kerja yang tidak realistis atau problem yang tak kunjung sirna, bahaslah
situasinya dengan majikan. Jika mungkin, tawarkan jalan keluar yang
menguntungkan kedua belah pihak. Yakinkan majikan anda tetap berkomitmen pada
pekerjaan, dan jelaskan apa yang rela anda lakukan; tapi anda perlu berterus
terang dan tegas tentang apa yang tidak dapat anda lakukan.
Hendaklah
bijak dan realistis. Jika anda ingin agar pekerjaan anda dikurangi, majikan
anda mungkin akan memotong gaji anda. Siapkan mental bahwa anda akan diancam
kehilangan pekerjaan, dan bersiaplah untuk menjelaskan. Ingatlah, lebih mudah
bagi anda untung mendapatkan pekerjaan lain jika anda masih bekerja.
Sekalipun
anda atau majikan telah sepakat, jangan kaget kalau anda akan ditekan lagi
untuk bekerja lebih banyak. Apa yang dapat membantu anda tidak goyah? Berpeganglah
pada komitmen yang telah anda buat. Dengan demikian, anda mungkin bisa meminta majikan
anda berpegang pada janjinya, termasuk tidak memberikan beban kerja melebihi
batas yang telah disepakati.
4.
Segarkan
Kembali Diri Anda
Sekalipun
tidak ada problem serius di tempat kerja, anda mungkin masih bisa menghadapi
stress, orang-orang sulit, dan situasi yang tidak menyenangkan. Jadi, carilah
waktu untuk menikmati istirahat cukup dan rekreasi yang seimbang. Ingatlah,
rekreasi yang bisa menyegarkan anda dan keluarga tidak perlu mahal.
Kembangkan minat dan persahabatan
yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, dan jangan sampai kehidupan anda seputar
pekerjaan. Mengapa? Menurut buku Your
Money Your Life, jati diri kita hendaknya tidak hanya ditentukan oleh apa
yang kita lakukan demi uang. Jika identitas dan harga diri kita bergantung pada
pekerjaan, tidaklah mudah bagi kita mengurangi peranan pekerjaan dalam hidup
kita.
SUMBER : MAJALAH SEDARLAH edisi September
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar