Selasa, 14 Oktober 2014

Cara Mengatasi KELELAHAN

Cara Mengatasi KELELAHAN
            Burnout adalah suatu istilah yag mengacu pada kelelahan secara fisik dan emosi. Burnout di tempat kerja bukan sekedar kelelahan atau stress akibat pekerjaan sehari-hari. Ini dicirikan dengan kelelahan yang kronis dan frustasi yang hebat serta perasaan tidak berdaya. Mereka yang mengalaminya cenderung merasa jenuh pada pekerjaan nya, tak bersemangat dan kurang produktif. Dan menurut penelitian, orang yang terkena burnout mengalami berbagai gangguan emosi dan problem kesehatan.
Apa penyebabnya?
            Umumnya akibat beban kerja yang terlalu berat. Karena tekanan ekonomi, beberapa perusahaan menuntut  agar karyawan bekerja lebih lama, kadang dengan gaji yang lebih kecil. Kini, teknologi membuat beberapa orang tidak bisa lepas dari pekerjaan mereka, sehingga tidak ada lagi batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ada yang mengalami burnout karena khawatir kehilangan pekerjaan, kurang bisa mengendalikan pekerjaan, atau merasa diperlakukan tidak adil. Prioritas yang tidak jelas atau konflik dengan rekan kerja juga bisa menjadi penyebabnya.
            Burnout juga bisa terjadi karena ulah diri sendiri. Demi mengejar karir yang di idam-idam kan dan penghasilan yang lebih besar, ada yang berupaya mengambil alih lebih banyak pekerjaan. Mereka mungkin terlalu memaksakan diri dan akibatnya mereka rentan terhadap burnout.
            Jika anda mengalaminya, bagaimana caranya pulih? Memang, perubahan tampak nya mustahil jika anda merasa siuasinya diluar kendali anda. Meskipun demikian, pertimbangkan empat langkah berikut. Anda mungkin tidak menyadari bahwa anda masih punya pilihan.

1.      Periksa Lagi Prioritas Anda

Apa yang terpenting dalam hidup anda? Banyak orang kemungkinan besar menempatkan keluarga dan kesehatan di urutan teratas. Nah, dua inilah yag justru akan jadi korban jika anda mengalami burnout.
            Dengan memperjelas prioritas, anda akan lebih siap untuk membuat keputusan yang sulit dan menerima perubahan. Misalnya, anda mungkin merasa bahwa pekerjaan anda sekarang membuat anda burnout. Namun, anda mungkin berpikir “saya tidak mungkin ganti atau kurangi pekerjaan, saya butuh uang!” Benar, semua orang butuh uang tapi berapa banyak? Dan hal berharga apa yang akhirnya anda harus korbankan?
            Hati-hati, jangan merasa harus mengikuti prioritas orang-orang sekitar anda. Prioritas majikan dan prioritas anda tentu berbeda. Orang lain mungkin lebih mementingkan pekerjaan, tapi ini tidak berarti anda harus melakukan hal yang sama.

2.      Sederhanakan Hidup Anda
Agar mengurangi stress dan punya waktu untuk apa yang benar-benar berharga, anda bisa pertimbangkan untuk mengurangi jam kerja. Mungkin, anda bisa meminta majikan mengurangi beban kerja anda, atau anda memang perlu ganti pekerjaan. Apapun yang anda putuskan, anda perlu menyesuaikan pengeluaran dan mengubah gaya hidup. Anda pasti sanggup dan hal itu mungkin tidak sesulit yang anda bayangkan.
      Di banyak negeri, ada anggapan bahwa kabahagiaan bergantung pada besarnya gaji dan banyaknya harta. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Gaya hidup yang lebih sederhana dapat memberikan kebebasan dan kepuasan yang lebih besar. Agar siap menghadapi perubahan demikian, kurangi pengeluaran dan berhematlah. Lunasi dan janga tambah hutang. Bahaslah dengan anggota keluarga mengapa perubahan perlu dilakukan dan mintalah dukungan mereka.

3.      Tahu Kapan Harus Menolak Pekerjaan
Jika anda menghadapi beban kerja yang tidak realistis atau problem yang tak kunjung sirna, bahaslah situasinya dengan majikan. Jika mungkin, tawarkan jalan keluar yang menguntungkan kedua belah pihak. Yakinkan majikan anda tetap berkomitmen pada pekerjaan, dan jelaskan apa yang rela anda lakukan; tapi anda perlu berterus terang dan tegas tentang apa yang tidak dapat anda lakukan.
      Hendaklah bijak dan realistis. Jika anda ingin agar pekerjaan anda dikurangi, majikan anda mungkin akan memotong gaji anda. Siapkan mental bahwa anda akan diancam kehilangan pekerjaan, dan bersiaplah untuk menjelaskan. Ingatlah, lebih mudah bagi anda untung mendapatkan pekerjaan lain jika anda masih bekerja.
      Sekalipun anda atau majikan telah sepakat, jangan kaget kalau anda akan ditekan lagi untuk bekerja lebih banyak. Apa yang dapat membantu anda tidak goyah? Berpeganglah pada komitmen yang telah anda buat. Dengan demikian, anda mungkin bisa meminta majikan anda berpegang pada janjinya, termasuk tidak memberikan beban kerja melebihi batas yang telah disepakati.

4.      Segarkan Kembali Diri Anda
 Sekalipun tidak ada problem serius di tempat kerja, anda mungkin masih bisa menghadapi stress, orang-orang sulit, dan situasi yang tidak menyenangkan. Jadi, carilah waktu untuk menikmati istirahat cukup dan rekreasi yang seimbang. Ingatlah, rekreasi yang bisa menyegarkan anda dan keluarga tidak perlu mahal.
            Kembangkan minat dan persahabatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, dan jangan sampai kehidupan anda seputar pekerjaan. Mengapa? Menurut buku Your Money Your Life, jati diri kita hendaknya tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita lakukan demi uang. Jika identitas dan harga diri kita bergantung pada pekerjaan, tidaklah mudah bagi kita mengurangi peranan pekerjaan dalam hidup kita.


SUMBER : MAJALAH SEDARLAH edisi September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar